Rabu, 13 Juni 2012

Nah Loh, Aktivis Islam Kok Merokok?

Ada kelakar di status sosial media “Dulu, anak-anak perempuan begitu pintar memasak seperti ibunya, sekarang, anak-anak perempuan malah pintar merokok seperti Bapaknya”. Sebenarnya, guyonan ini tak sekedar guyonan belaka. Saya kira guyonan demikian, yang sedikit membuat kita tersenyum, tapi sebenarnya kalau kita renung-renungkan ada benarnya juga. Sekarang ini, sudah tak terhitung jumlahnya bagaimana perempuan-perempuan dengan entengnya merokok di tempat umum. Sebuah keprihatinan kita bersama.
Baiklah, tidak usah jauh-jauh dulu, sebelum memandang jauh ke luar, coba sama-sama kita renungkan dulu, bagaimana dengan aktivis Islam yang merokok? Mereka yang kadang lantang bersuara tentang apa itu Islam, bagaimana Islam maju ke kancah global, hiruk pikuk berdebat dengan pemikiran Islam. Hanya, semuanya itu dibarengi dengan kepul asap dari mulutnya. Dengan berbatang rokok dihisapnya setiap hari. Tentu, yang demikian sungguh ironis. Pemandangan yang pasti kurang elok adanya.
Bagi perokok, barangkali ada argument begini” Loh merokok atau tidak itu hak pribadi saya, orang tidak bisa melarang-larang saya untuk merokok, bahayanya juga saya yang tanggung sendiri, dan hidup ini kan milik saya, saya sendiri yang akan tanggung”. Mungkin argumen ini Nampak benar, tapi kalau kita renung dalam-dalam sangat keliru. Sejatinya, hidup ini milik Allah SWT semata, kita hanya bisa menikmati dan mensyukuri hidup. Lagi pula, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Sesungguhnya, jasmani memiliki hak atasmu”. Begitulah, sejatinya dengan merokok, kita telah merampas hak atas tubuh, kesehatan tubuh, yang kadang kita klaim milik kita sendiri. Padahal, semua itu Allah SWT yang punya. Sebuah perkara yang seringkali kita remehkan.
Belum lagi, dalam kehidupan keseharian merokok atau perilaku merokok itu kadang membuat orang egois. Mungkin kita pernah mendengar komentar misalnya di dalam angkutan umum, dimana ada seseorang yang merokok dan kemudian ada orang yang menegurnya, tapi malah bilang “Kalau nggak mau kena asap rokok sana naik taksi aja” Inilah bentuk sikap-sipa egois, sikap-sikap penganut filsafat individualistis yang tak sesuai dengan akhlak Islam. Jadi, melihat hal-hal demikian, kalau masih ada aktivis muslim yang merokok dan komentar-komentarnya seperti yang tersebut di atas, tentu yang demikian sangat ironis dan tidak menampakkan wajah Islam yang sesungguhnya.
Oleh : Yons Achmad
Red : Catalist Fist

1 komentar: