Rabu, 23 Mei 2012

Amerika Serikat dan Perancis Pukul Rata Semua Situs Islam Adalah Situs Terorisme

Sebuah laporan baru yang dirilis Simon Wiesenthal Centre, Los Angeles, Amerika Serikat, melihat semakin banyaknya situs internet yang digunakan untuk menebar kebencian. Bahkan beberapa di antaranya terkait aksi terorisme
Rick Eaton, peneliti senior Simon Wiesenthal Center menunjukkan sedikitnya ada 15 ribu situs yang dikecam dalam laporan “Digital Terrorism and Hate” tahun ini. Beberapa di antaranya terkait aksi terorisme.
Ia mengatakan situs internet penebar kebencian itu memberi informasi yang sangat kaya bagi para calon teroris. Seperti informasi terkait penyalahgunaan bahan peledak, petunjuk dan pelajaran mengaktifkan pemicu, alat pemicu dalam telefon seluler, dan roket untuk aksi teror.
Rick Eaton mengatakan ada pula beberapa pelajaran tentang penculikan dan mengatur gerilyawan. “Dan di banyak kesempatan, ini (informasi) dibumbui dengan filosofi politik. Tidak saja soal bagaimana melakukannya, tetapi juga di mana melakukannya dan sasaran apa yang harus diserang,” kata Eaton.
Rick Eaton mencatat bahwa kelompok garis keras Alqaida merupakan salah satu di antara kelompok yang pertama kali mengadopsi teknologi digital. Jaringan kelompok teror itu kemudian mengembangkan sayapnya di dunia maya.
Salah satu kasus penggunaan situs terorisme adalah aksi brutal Mohammed Merah di Prancis. Mohammad Merah diduga sebagai pelaku pembunuhan seorang rabbi (guru) dan tiga anak sekolah Yahudi, serta tiga anggota pasukan Prancis, bulan lalu.
Ia mengklaim punya hubungan dengan Alqaida. Setelah Merah tewas dalam baku tembak dengan polisi, situs-situs yang terkait Alqaida memuji aksinya.
Peristiwa tersebut membuat Presiden Perancis saat itu, Nicolas Sarkozy, berjanji untuk mengusut orang yang kerap mengunjungi situs teroris di internet.
Pembantu dekan di Simon Wiesenthal Center, Rabbi Abraham Cooper mengatakan,  situs-situs penyebar kebencian semakin menarget kelompok-kelompok keagamaan minoritas.
“Kita seharusnya hidup di dunia dimana – pada hari Jum’at,  Sabtu atau Minggu – orang-orang bisa meninggalkan rumah, pergi ke rumah ibadah dan kembali dengan aman. Apakah ini merupakan kejahatan berdasarkan kebencian terhadap Amerika, atau menargetkan warga Kristen di Nigeria, warga Kristen-Koptik di Mesir, apa yang terjadi di Irak, hingga ke Afghanistan dan Pakistan, hanya mengakibatkan jumlah korban mencapai jutaan orang,” kata Cooper.
Bahkan, lanjut Cooper, situs-situs lain mempromosikan kekerasan antara warga muslim Syiah dan Sunni.
Ia mengatakan para pengambil kebijakan perlu menemukan solusi yang lebih tetap. Karena, katanya, memberlakukan aturan-aturan baru tidak akan menyelesaikan persoalaan.
Cooper mengatakan upaya pengendalian ini perlu melibatkan komunitas – terutama kaum muda – yang mahir menggunakan internet. Menurutnya, kaum muda dan orang tua perlu waspada terhadap situs-situs yang melampaui batas dalam diskusi bebas dan menarget beberapa kelompok lewat aksi diskriminasi dan kekerasan.
Abraham Cooper mengatakan perusahaan-perusahaan internet juga harus berbuat lebih banyak. Seperti para eksekutif Facebook yang telah bertemu di Wiesenthal Centre dan menanggapi beberapa keprihatinan itu.
Ia memberi nilai lebih rendah pada YouTube yang menyediakan video-video yang menurut Cooper mempromosikan kekerasan.  Ia menunjukkan satu video yang menampilkan anak-anak di Pakistan sedang bermain menjadi pembom bunuh diri.
Facebook dan YouTube memiliki kebijakan menentang ucapan-ucapan yang memicu kebencian dan aksi kekerasan. Meskipun, keduanya mengatakan berkomitmen terhadap kebebasan berpendapat.
Cooper menjelaskan bahwa jangkauan internet telah menyebarkan kefanatikan yang berakibat aksi kekerasan. Simon Wiesenthal Center mengatakan situs-situs yang mendorong tindak kekerasan individual oleh orang yang tidak terkait organisasi-organisasi teroris jauh lebih mengkhawatirkan karena lebih sulit dimonitor oleh para penegak hukum.
Dan menurut Abraham Cooper, lebih banyak situs di dunia maya yang mendorong perilaku kekerasan seperti ini.


( source : http://www.undergroundtauhid.com/amerika-serikat-dan-perancis-pukul-rata-semua-situs-islam-adalah-situs-terorisme/ )

0 komentar:

Posting Komentar